𝗕𝗮𝘇𝗮𝗿 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗱𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗗𝗷𝘂𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗕𝗼𝗴𝗼𝗿 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝗛𝗮𝗱𝗶𝗿 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗡𝘂𝗮𝗻𝘀𝗮 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮

Warung Panjang, Mesjid Amaliah, Universitas Djuanda, Bogor.

Lingkar Studi Pers, Bogor - Suasana Bazar Ramadhan di Universitas Djuanda Bogor (Unida) tahun ini terasa berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya deretan pedagang memenuhi area pinggir Warung Panjang (WP), kini seluruh kegiatan dipindahkan ke dalam WP, menciptakan nuansa yang lebih nyaman dan tertata rapi. Perubahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Apa yang membuat bazar kali ini lebih istimewa? Yuk, simak keseruannya!

Meskipun pemindahan bazar ke dalam WP bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman, lebih rapi dan mengurangi kemacetan di sekitar area bazar, tidak semua pedagang merasa perubahan ini menguntungkan. Beberapa penjual yang sebelumnya berjualan di pinggir WP merasa bahwa jumlah pengunjung lebih ramai ketika bazar diadakan di luar.

Siti Fatimah, salah satu pedagang yang sudah enam tahun berjualan di Bazar Ramadhan Unida, mengungkapkan pendapatnya mengenai perubahan lokasi bazar. 

“Kalau soal keramaian, saya merasa bazar di luar lebih ramai. Orang yang awalnya tidak tahu bisa melihat langsung, jadi tertarik dan akhirnya membeli,” tuturnya dalam wawancara, Rabu (12/3/2025).

Di sisi lain, salah satu pengunjung, Meylita, mengaku lebih nyaman dengan konsep baru ini. 

“Aku lebih nyaman di dalem karena lebih tertata rapi, dan lebih bersih. Terus juga pedagang lebih tertib dan mengikuti aturan yang ada. Selain itu, perihal parkir bazar yang sekarang itu dipegang oleh pengurus setempat. Sehingga, tidak parkir di sembarang jalan yang menimbulkan macet," jelasnya.

Perubahan lokasi Bazar Ramadhan di Universitas Djuanda Bogor tahun ini membawa dampak yang beragam. Meski lebih tertata dan nyaman, sebagian pedagang masih berharap agar konsep lama tetap dipertahankan. Fatimah selaku penjual pun berharap agar tahun depan bazar bisa kembali diadakan di luar WP. 

“Kalau boleh memilih, saya lebih suka bazar diadakan di luar seperti dulu karena lebih ramai. Tapi, kembali lagi, itu semua tergantung keputusan panitia DKM yang menyelenggarakan,” ujarnya.

Senada dengan itu, beberapa pedagang lain juga berharap agar lokasi bazar ke depannya dapat dipertimbangkan kembali agar tetap menarik minat pengunjung tanpa mengurangi kenyamanan. Pihak penyelenggara pun akan terus mengevaluasi untuk memastikan keseimbangan antara kenyamanan, ketertiban, dan keberlangsungan ekonomi pedagang di tahun-tahun mendatang. Dengan adanya evaluasi dan masukan dari berbagai pihak, diharapkan Bazar Ramadhan Universitas Djuanda dapat terus menjadi ajang yang meriah dan bermanfaat bagi semua.


Penulis: Cimi

Posting Komentar

0 Komentar