LINGKAR STUDI PERS , Bogor - Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Djuanda (UNIDA) Peduli, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan dengan menyalurkan donasi bagi pengungsi di Desa Sirnamukti, Sukabumi, pada Selasa, (24/12/2024). Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk tanggapan atas bencana alam berupa pergerakan tanah dan longsor yang melanda Kampung Cipicung dan Kampung Cinyumput, yang memaksa ratusan warga mengungsi. Aksi sosial ini menarik perhatian karena melibatkan mahasiswa Universitas Djuanda yang turut berperan aktif dalam pengumpulan dan penyerahan bantuan.
Donasi yang berhasil dikumpulkan KM UNIDA Peduli terdiri dari berbagai kebutuhan pokok, seperti pakaian layak pakai, bahan makanan, serta obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi. Bantuan ini diserahkan langsung oleh perwakilan mahasiswa Universitas Djuanda kepada posko pengungsian di Desa Sirnamukti, yang saat ini menampung sekitar 147 jiwa dari kedua kampung terdampak.
Koordinator KM Unida Peduli Bencana Sukabumi Riyan Abdurrozaq, memberikan pandangannya terkait kondisi di lapangan. Bencana tanah longsor yang terjadi 10 hari lalu membuat ratusan warga harus mengungsi, namun bantuan yang datang dirasa belum mencukupi kebutuhan mendesak mereka.
"Sangat memprihatinkan, terlebih sudah 10 hari dari kejadian bencana pergeseran tanah atau longsor yang terjadi. Bantuan yang masuk masih belum bisa mencukupi kebutuhan posko, mulai dari air bersih, alat tidur, obat-obatan, serta bantuan kesehatan seperti cek kesehatan dan perawatan medis korban," ujar Riyan.
Riyan menambahkan bahwa akses jalan menuju posko pengungsian di SD Sirnamukti, Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, masih terputus dan belum ada perbaikan.
“Akses jalan menuju posko pengungsian yang terletak di SD Sirnamukti, sukajaya, kec. Pabuaran masih terputus masih belom ada perbaikan dan bantuan dari pemerintah. adapaun bantuan dari pemerintah hanya 1 tenda peleton sajaa yang disediakan,” tambahnya.
Menurut Riyan, peran mahasiswa dalam kegiatan sosial seperti ini sangat penting. Ia berharap agar mahasiswa bisa lebih peduli dan empati terhadap korban terdampak.
"Ini bukan hanya persoalan mahasiswa saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab civitas akademik dan pemangku kebijakan di universitas untuk turut andil dalam gerakan kemanusiaan," ungkapnya.
Riyan menyampaikan harapannya untuk para pengungsi dari aksi KM UNIDA Peduli di Desa Sirnamukti ini dan dapat meringankan beban para pengungsi dan menjadi langkah awal dari gerakan bantuan yang berkelanjutan.
"Harapannya bagi para korban selalu diberikan kesehatan, semangat hidup ke depannya, serta selalu waspada bilamana ada kejadian susulan," ungkapnya. Kegiatan KM UNIDA Peduli di Desa Sirnamukti ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi dan menjadi langkah awal dari gerakan bantuan yang berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis: Yuli
Penulis: Yuli
Editor: Resi
0 Komentar