Lingkar Studi Pers, Bogor – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda (UNIDA) menggelar diskusi strategis dengan Kementerian Investasi yang disiarkan langsung oleh Liputan 6. Pertemuan ini membahas pentingnya investasi dan hilirisasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada Senin (23/12/2024) di Hotel Mercure Jakarta.
Pada diskusi hangat yang disiarkan langsung oleh Liputan 6 tersebut tak hanya dihadiri oleh mahasiswa UNIDA saja, namun juga dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Kampus seperti, Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Gunadarma, dan masih banyak lagi.
Diskusi ini membahas tentang pentingnya peran sumber daya manusia untuk meningkatkan meningkatkan aktivitas hilirisasi, khususnya terhadap keseimbangan antara sektor publik dan swasta yang menjadi kunci untuk menciptakan lapangan kerja yang baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (API-IMA). menekankan bahwa kekayaan tambang Indonesia merupakan modal awal yang strategis untuk investasi. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan baterai dan sumber daya alam nikel. Hilirisasi mineral menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah produk domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.
"Kritikal mineral digunakan sangat besar di Indonesia, sehingga dibutuhkan eksplorasi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi ini," ujarnya.
Dendy Apriyandi, Direktur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), telah menyusun road map untuk mengembangkan sektor tambang dan mineral selama 10-20 tahun ke depan, menuju Indonesia Emas 2045.
"Kami menyambut hal ini, dengan menyusun rencana strategis road map pengembangan sektor tambang dan mineral yang strategis dan berkelanjutan," ucapnya.
Associate Director BUMN Research Universitas Indonesia Toto Pranoto juga dihadirkan dalam kegiatan tersebut, ia menyoroti perlunya Indonesia mencontoh strategi China dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif bagi investor global.
Toto menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan China dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif adalah pembagian peran yang jelas antara sektor BUMN dan swasta. Menurutnya, pemerintah China berhasil mengelola sektor strategis melalui BUMN, sambil memberi ruang bagi sektor swasta untuk berkembang di bidang yang potensial.
“Pemerintah itu bisa bagi bahwa untuk sektor yang memang harus dikuasai oleh sektor perusahaan negara itu dibagian yang mana? Misalnya kaitannya dengan industri yang vital,” jelasnya.
Maria Fitriah, Wakil Dekan Akademik FISIP UNIDA yang juga ikut serta mendampingi, menuturkan harapannya agar mahasiswa bisa berdaya saing dengan mahasiswa kampus lain, yang diawali dengan memperkaya wawasannya mengikuti kegiatan penting tersebut, sehingga nantinya bisa berkontribusi pada almamater dan pada negara menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya berharap dengan terlibatnya mahasiswa FISIP UNIDA pada kegiatan ini, mereka dapat memperkaya wawasan dunia investasi yang tengah menjadi perbincangan hangat saat ini, sehingga nantinya bisa berkontribusi pada almamater dan pada negara untuk menyambut. Indonesia emas 2045," tuturnya.
Hanifan, salah satu mahasiswa FISIP yang berkesempatan mengikuti bahkan dapat berdiskusi dan bertanya secara langsung dengan jajaran pemerintah yang dihadirkan, merasa sangat senang karena bisa mendapatkan banyak ilmu yang bisa ia pelajari.
"Saya merasa senang bisa dilibatkan pada kesempatan yang luar biasa ini, dan bisa mendapatkan insight baru mengenai investasi negara dan bisa sedikit tau dunia tambang," ujarnya dalam wawancara bersama tim LSP pada (24/12/2024).
Penulis: Bayu
Editor : Denta
0 Komentar