𝗦𝘂𝗮𝗿𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗸 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗮𝗸 𝗧𝗲𝗿𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿, 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗦𝗲𝗯𝘂𝘁 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗔𝗻𝘁𝗶 𝗞𝗿𝗶𝘁𝗶𝗸?


 

Lingkar Studi Pers, Bogor— Belum lama ini, pada Kamis, 17 Oktober 2024. Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Djuanda (UNIDA) memasang banner bertuliskan protes yang ditujukan untuk pihak kampus.


Banner tersebut sengaja di pasang oleh pihak MAPALA sebagai bentuk keresahan mereka kepada pihak kampus terutama rektorat.


Riyan Abdurrozaq, sebagai Ketua Umum MAPALA menyebutkan bahwa hal ini dilakukan lantaran tidak adanya bentuk kejelasan yang diberikan oleh pihak kampus terkait dana renovasi Wall Panjat Tebing yang sudah diinisiasi sejak bulan Juli lalu.


"Sebenarnya pengajuan dana tersebut sudah disetujui oleh pihak rektorat, kami juga sudah melakukan audiensi. Namun hingga sekarang ini tidak ada lagi kejelasan," Ujar Riyan.


Riyan juga mengungkapkan bahwa ketidakjelasan yang dilakukan pihak kampus, menyebabkan tersendatnya dana yang sudah diajukan melalui sponsorship.


"Kita juga sudah mencari dana keluar seperti sponsorship, cuma kendalanya mereka jadi ragu mau kasih dana soalnya dari kampus aja belum turun," lanjut Riyan.


Tidak lama setelah pemasangan banner dilakukan, Riyan mengaku sempat di datangi oleh pihak kampus.


"Setelah pemasangan banner tersebut ada pihak kemahasiswaan yang datang. Menurut saya pihak kampus sudah menjadi anti kritik," Ungkap Riyan.


Riyan berharap setelah ini, pihak kampus bisa lebih mendengarkan aspirasi mahasiswa nya, dikarenakan fasilitas yang ada di kampus bukanlah fasilitas milik MAPALA semata, ini adalah milik bersama dan harus di jaga bersama-sama.


Penulis : Denta Rizkiani Oktavia

Posting Komentar

0 Komentar