𝗛𝗮𝗿𝘂 𝗕𝗶𝗿𝘂 𝗠𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗶𝗺𝘂𝘁𝗶 𝗦𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻𝗮 𝗣𝗲𝗿𝗽𝗶𝘀𝗮𝗵𝗮𝗻 𝗣𝗠𝗠 𝗕𝗮𝘁𝗰𝗵 𝟰 𝗨𝗻𝗶𝘃𝗲𝗿𝘀𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗗𝗷𝘂𝗮𝗻𝗱𝗮

 


Lingkar studi pers, Bogor - Pertukaran mahasiswa Merdeka (PMM) batch 4 inbound Universitas Djuanda (UNIDA) mengadakan acara pagelaran budaya dan penutupan pertukaran mahasiswa Merdeka batch 4, sekaligus sebagai pertunjukan simbolis dari pelepasan mahasiswa PMM Universitas Djuanda, pada hari Kamis 11 Juli 2024 pukul 08.00 WIB yang dilaksanakan di gedung C, Universitas Djuanda. Acara ini mengusung tema "memperkuat kebhinekaan melalui kebudayaan dari UNIDA untuk Nusantara". Acara ini dihadiri oleh rektor Universitas Djuanda, dosen unida, dosen modul Nusantara, tamu undangan, dan mahasiswa Universitas Djuanda.


Tema acara dari pagelaran budaya dan penutupan ini memiliki makna yaitu menggali dan menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia melalui acara seni dan budaya, memperkuat persatuan dan kesatuan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, melalui UNIDA untuk Nusantara.  


Pupuh sebagai rektor Universitas Djuanda menyampaikan sambutannya pada acara pagelaran budaya dan penutupan ini, serta menutup acara secara resmi. 

"Saya ucapkan selamat jalan kepada teman-teman sekali lagi. Semuanya baik di unida silakan dibawa pulang dan viralkan, untuk yang tidak baik sampaikan saja kepada kami. Sampaikan salam kepada Universitas tempat kalian berkuliah di sana salam persahabatan dari UNIDA, salam hangat dari UNIDA, semoga kita bisa bekerja sama dalam kegiatan yang lain. Salam juga untuk orang tua kalian di rumah. Sekali lagi pastikan kalian lebih bijaksana, lebih percaya diri, menjadi lebih paham akan perbedaan, toleransi adalah hasil dari kegiatan pmm yang harus melekat dalam diri kalian," Ujarnya.


Acara selanjutnya dari pagelaran budaya dan penutupan yaitu salah satunya fashion show yang menggunakan baju adat masing-masing daerah termasuk provinsi Jawa Barat. Adapun beberapa penampilan dari mahasiswa pmm batch 4 yang terdiri dari paduan suara dan angklung, menyanyikan lagu daerah dan drama yang berjudul "berbeda itu indah".


Immanuel Rivaldi Hutagalung selaku kepala suku 4 Universitas Djuanda Bogor menyampaikan beberapa pengalaman yang terjadi kepada dirinya dan merasakan culture shock di Universitas Djuanda serta menyampaikan pesan dan kesannya kepada Universitas Djuanda. 

"Kurang lebihnya dari 5 bulan kami berada di UNIDA ini banyak sekali pelajaran yang kami dapat dan berkumpul dengan teman-teman baru dari berbagai wilayah di Indonesia se-nusantara yang memiliki suku, ras, agama yang berbeda-beda. Secara tidak langsung pagelaran ini merupakan momen perpisahan kita, mahasiswa pmm batch 4 Universitas Djuanda yang tercinta. Pertemuan yang singkat ini memberikan kesan pesan yang sangat berarti bagi kami, mahasiswa PMM 4. Ini merupakan pengalaman yang berharga sekali seumur hidup berkumpul bersama teman-teman seluruh nusantara, di mana kami saling menghormati dan belajar menghargai," ujarnya.


Sintya, mahasiswa berasal dari Universitas Institut Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru, mengaku sempat merasakan culture shock, selama ia berkuliah di UNIDA. Mulai dari gaya bicara yang sangat berbeda, yang membuatnya bisa belajar untuk lebih mengenal karakter lebih banyak orang, terutama masyarakat bogor. Ia juga menyampaikan harapannya untuk Universitas Djuanda, agar bisa menjadi Universitas yang lebih maju dan berjaya.


Penulis: Levinda Melati

Editor: Denta Rizkiani

Posting Komentar

0 Komentar