Lingkar Studi Pers, Bogor – Perselisihan antara Palestina dengan Israel belum menemukan tanda-tanda titik terang. Hingga saat ini, Israel tetap melakukan serangan di beberapa wilayah padat penduduk di negara palestina. Serangan yang dilakukan israel membuat banyak warga sipil terluka berat dan meninggal dunia.
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) Negara Palestina. Terhitung sejak 7 oktober 2023 hingga sekarang ini terdapat 38.387 jumlah total martir, 92.058 korban yang terluka, 200.000 warga yang terlantar, 14.490 tahanan warga palestina, dan sekitar 360.000 unit rumah yang rusak.
Pada 2 Juli 2024 aljazeera.com memberitakan bahwa setidaknya 18 orang tewas dan 30 orang terluka dalam pemboman israel di wilayah timur khan younis. Ribuan warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza selatan saat pasukan Israel membombardir beberapa daerah setelah mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk kota Khan Younis yang sedang berjuang.
Sigrid Kaag, seorang menteri perdagangan luar negeri mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kondisi warga palestina sekarang ini.
"Lebih dari 1 juta orang telah mengungsi lagi, putus asa mencari tempat berlindung dan keselamatan, dan 1,9 juta orang kini mengungsi di seluruh Gaza. Saya sangat prihatin dengan laporan perintah evakuasi baru yang dikeluarkan di wilayah Khan Younis,” ujar Sigrid Kaag kepada Dewan Keamanan PBB dalam aljazeera.com.
“Warga sipil Palestina di Gaza telah terjerumus ke dalam jurang penderitaan. Kehidupan rumah tangga mereka hancur, kehidupan mereka berubah. Perang tidak hanya menciptakan krisis kemanusiaan yang paling mendalam. Perang juga telah melepaskan pusaran penderitaan manusia,” lanjutnya.
Sementara itu, perdana menteri israel Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa
"Kami sedang bergerak maju menuju akhir fase pemberantasan tentara teroris Hamas, dan akan terus menyerang sisa-sisanya," Ungkapnya, dalam aljazeera.com.
Kekejaman ini mengundang banyak simpatisan yang memberikan dukungan terhadap Palestina dengan melakukan aksi boikot besar-besaran terhadap seluruh produk yang resmi terafiliasi israel. Tidak hanya itu, beberapa Negara di wilayah eropa dan asia ikut menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan melakukan aksi demonstrasi pro palestina.
Penulis : Denta Rizkiani Oktavia
Sumber foto : Savethechildren.net
0 Komentar