𝐒𝐢𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐤𝐥𝐚𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐭𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐖𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐦𝐚 𝐔𝐍𝐈𝐃𝐀 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐮𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐨𝐯𝐞𝐫𝐬𝐢

 


Lingkar Studi Pers, Bogor (13/06) – Sidang aklamasi yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Universitas Djuanda (UNIDA) di Gedung BYC HALL Universitas Djuanda pada Selasa (11/6), acara berlangsung dengan suasana yang sedikit ricuh, meskipun akhirnya berhasil mencapai keputusan aklamasi dengan menetapkan Ruben Bentiyan dan Cayla sebagai presiden dan wakil presiden mahasiswa UNIDA periode 2024/2025 terpilih. 


Sidang di mulai pada pukul 13.00 WIB dengan pembahasan beberapa agenda utama. Namun, suasana mulai memanas ketika sejumlah anggota Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) menyampaikan pertanyaan dan pandangan yang berbeda terkait beberapa isu. Perbedaan pendapat ini memicu debat yang cukup sengit, sehingga ormawa dan pemimpin sidang saling beradu argumen.


Kejadian puncak sudah terjadi di awal sidang ketika sekelompok mahasiswa yang menerobos masuk untuk memprotes jalannya sidang yang di anggap tidak transparan. Protes tersebut diikuti oleh ormawa lainnya, menyebabkan suasana semakin riuh. Ketua sidang beberapa kali harus mengingatkan para peserta untuk menjaga ketertiban dan menghormati aturan sidang.


Meski suasana sempat memanas, sidang akhirnya mencapai kesepakatan aklamasi pada pukul 17.20 WIB. Presidium yang memimpin jalannya sidang, menyampaikan apresiasi kepada seluruh ormawa dan tamu undangan yang tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.


Ruben Bentiyan selaku presiden mahasiswa tidak mempermasalahkan kerusuhan kecil yang terjadi selama acara aklamasi berjalan. 

“Mungkin buat aku itu bukan kerusuhan tapi itu lebih ke kaya mengekspresikan diri, jadi seperti itu sudah terbiasa di forum-forum dan harus di biasakan, yang dimana karena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM) ini sudah lama tenggelam jadi mungkin itu salah satu cara mereka dalam mengekspresikan diri,” ungkapnya.


Selaku presiden mahasiswa terpilih, Ruben Bentiyan berharap seluruh mahasiswa dapat membersamai dirinya dan wakil presiden mahasiswa terpilih untuk aktif dan berkolaborasi dalam mewujudkan dampak nyata pada KM-UNIDA.


“Kami akan membentuk kabinet, nama kabinet artaharsa, jadi kami akan membentuk 8 kabinet kementerian, kementerian a,b,c, dan sebagainya. Kementerian- tersebut kami harapkan bisa berkerja dengan efektif bisa berkerja dengan efisien dan maksimal demi mewujudkan visi misi yang tadi kami sudah sampaikan di hadapan forum,” tambah Ruben terkait rencana BEM-KM UNIDA kedepan.


Penulis: Eka Yudia dan Oryza sativa

Editor: Denta Rizkiani Oktavia

Posting Komentar

0 Komentar