𝐃𝐢𝐝𝐮𝐠𝐚 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚𝐚𝐧 𝐈𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐊𝐏𝐔 𝐔𝐍𝐈𝐃𝐀, 𝐒𝐢𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐤𝐥𝐚𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐭𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐖𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐦𝐚 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐚𝐬


Lingkar Studi Pers, Bogor (13/6) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM) Universitas Djuanda (UNIDA) kembali aktif setelah mengalami kekosongan kekuasaan (Vacume Of Power) terhitung sejak tahun 2022 hingga sekarang yaitu 2024. Hal ini terjadi setelah resminya penetapan aklamasi Presiden Mahasiswa (PRESMA) dan Wakil Presiden Mahasiswa (WAPRESMA) periode 2024 - 2025 yang diresmikan di Gedung BYC Hall pada Selasa (11/06/2024).


Acara persidangan tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan ketua Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dari berbagai fakultas Universitas Djuanda. Persidangan juga di hadiri oleh para mahasiswa angkatan 2023 yang menyuarakan aspirasinya terkait proses penetepan aklamasi pada saat sidang berlangsung, ketidaksetujuan dari pihak mahasiswa membuat suasana sidang kian memanas.


Imam Besar salah satu perwakilan dari The Nyalutaks mengungkapkan bahwa 

“Sidang dilakukan secara tidak jelas seharusnya sesuai dengan mekanisme yang ada. Tidak secara tiba-tiba dilakukan penetapan hasil. Banyak mekanisme yang dimana harus dilakukan seperti adanya kampanye, sosialisasi yang setidaknya seluruh mahasiswa Djuanda tahu kalau akan dilaksanakan pemilihan Raya (PERMIRA)," Ungkapnya Pada Selasa (11/06/2024) 


Selain sidang yang tidak berjalan sesuai dengan mekanisme, banyak pasal yang di nilai peserta bahwa tidak adanya keterbukaan pada acara sidang penetapan tersebut. Hal tersebutlah yang kemudian menimbulkan banyak kontroversi di kalangan mahasiswa terhadap panitia Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Pasangan Presma dan Wapresma.


“informasi yang tidak menyeluruh perihal Presma kita kali ini. Maka daripada itu aku rasa persidangan kali ini tuh agak-agak nggak efektif. Makannya tadi aku ngusulin untuk pending aja sidangnya. Saya berharap menjadi momentum bangkitnya Djuanda, bangkitnya KM Djuanda dan itu pun harusnya disebarkan kepada seluruh mahasiswa Djuanda supaya semangat untuk berkembang, semangat untuk bangkit bisa meluas ke semua mahasiswa Djuanda seharusnya seperti itu tidak tertutup," Ujar Imam Besar The Nyalutaks 


Para mahasiswa mengungkapkan kesan mereka terhadap Pasangan Presma dan Wapresma sangatlah baik “Pandangan saya terhadap paslon cukup baik, Saya kenal dekat dengan bang Ruben, Saya kenal dekat dengan mbak Key. Saya tahu apalagi saya dengan bang Ruben kita memiliki kedekatan emosional dan kita tahu kualitas dan kapasitas bang Ruben sendiri. Kita tidak pernah mempermasalahkan tentang calonnya. Namun yang kita tuntut di sini kita suarakan adalah hak-hak mahasiswa yang memang untuk proses penetapannya kita mahasiswa banyak yang tidak dilibatkan pada proses penetapan kali ini. Maka dari itu dari tadi kita tidak menuntut calonnya tapi kita menuntut sidangnya ini diundur atau sidang ini di pending," Ungkap Imam Besar dan Presiden The Nyalutaks 


Presiden serta Imam Besar The Nyalutaks juga mengungkapkan harapannya untuk UNIDA kedepannya “Semoga unida unggul, semoga UNIDA tidak lawak. Tolong sidangnya dipending kalau nggak jelas ya udah bubarin aja KPU nya, ya udah nggak usah ada permira-permira," Ujarnya


Penulis: Resi dan Levinda

Editor: Denta Rizkiani Oktavia

Posting Komentar

0 Komentar