Aksi dorong motor yang dilakukan dari tugu kujang hingga Pintu 3 Istana Bogor ini, sebagai simbol penolakan kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pada 3 September lalu.
"Ada sekitar 20 motor yang didorong oleh kawan-kawan UNIDA. Itu adalah bentuk protes bahwasanya hari ini BBM begitu mahal. Bahkan, setiap SPBU mengalami antrian lantaran BBM jenis pertalite pun langka," tutur Ruben Bentiyan, koordinator lapangan.
Ruben menyebut, selain menuntut pemerintah agar mengkaji ulang keputusan terkait kenaikan harga BBM, massa aksi juga menuntut agar pemerintah menghentikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) bendungan-bendungan, dan menghentikan pembangunan strategis nasional.
Lanjut Ruben, Mahasiswa UNIDA akan tetap melakukan aksi hingga pemerintah menurunkan harga BBM.
"Kalaupun pihak kepolisian melarang kami untuk melakukan aksi, larangan tersebut tidak berguna dan kami akan tetap turun," ucapnya.
(SM/FH)
0 Komentar