Lingkar Studi Pers, Bogor (21/01) - Hujan deras yang terus mengguyuri wilayah Kabupaten Bogor ini, telah mengakibatkan banjir bandang yang menimpa Kampung Gunung Mas Puncak, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hujan deras turun dari malam selasa dan mengakibatkan banjir bandang yang cukup besar pada pukul 09:00 WIB hingga pukul 12:05 WIB pada Selasa (19/01).
Dari pukul 12.05 WIB, warga sudah diperingatkan untuk segera mengungsi. Salah satu warga menjelaskan kronologis banjir bandang tersebut, "Sebelum terjadi banjir bandang yang besar pada pukul 12:05 WIB, sebelumnya air sudah mulai turun bersama dengan lumpur-lumpur dan suara gaduh dari air yang tertampung akibat penyumbatan aliran sungai. Warga diarahkan untuk segera mengevakuasi diri dan keluar dari tempat tinggalnya, untuk ke posko darurat yang telah disediakan," tutur salah satu warga Kampung Gunung Mas Puncak, Cisarua.
Banjir bandang ini mengakibatkan 2 unit rumah warga telah rusak, perkebunan dan pertenakan hancur. Selain itu, akses jalan tertutup oleh lumpur yang terbawa banjir. Sehingga, mengakibatkan terhambatnya pengevakuasian warga.
Hari terjadi banjir bandang, saat itu juga bantuan dari pemerintah pusat, daerah, instansi seperti TNI-POLRI, Damkar, PMI, puskesmas, dan dari para relawan. sudah mulai berdatangan ke tempat posko pengungsian. Terdapat satu posko utama dan satu dapur umum untuk menampung bantuan.
Hari pertama pengevakuasian dimulai pukul 09.30 WIB, ada 44 Kepala Keluarga yang mengungsi di posko penanggulangan bencana. Selebihnya banyak warga yang mengungsi secara mandiri di rumah kerabat dan keluarga masing-masing. Lalu, hari selanjutnya mulai banyak warga yang ikut bergabung bersama pengungsi lain di posko pengungsian. Hal ini, mengakibatkan kelonjakan pengungsi.
“Ada 741 yang sudah terdaftar, lalu masih ada warga yang menyusul akibat imbas banjir yang menjadi 1002 pengungsi. Saat ini dibagi menjadi 4 posko pengungsian." Tutur Bapak Mardi Ugay selaku Wakil Relawan Tagana.
Bantuan banjir bandang yang diberikan, berupa logistik, keperluan rumah tangga, keperluan bayi, dan obat-obatan sudah diterima oleh warga. "Bantuan sangat banyak seperti dari pemerintah pusat, daerah, dan sumbangan dari berbagai instansi, baik itu perorangan, lembaga, ataupun komunitas. Kami pun membuat makanan 1000 lebih, makan pagi dan seterusnya," tutur Bapak Kitong selaku Koordinator Lapangan.
Selain itu, hal yang diperlukan warga, yakni pasokan air bersih untuk keperluan MCK. Karena, sumber mata air yang biasa digunakan warga saat ini tercampur dengan lumpur. (RH/EN)
0 Komentar