Di senja hari menuju malam yang ditemani langit kelabu awan yang berarak sendu. Di Kota Bogor, tepatnya Jalan Bangbarung Bantar Jati, ada sebuah kafe yang mengatakan dirinya #AntiMainstream. Sebab katanya berbeda dengan kafe-kafe biasanya. #OutOfTheBox, si Baraya Cafe Book.
Sejarah lahirnya kafe ini diakui terinspirasi dari gaya orang-orang Eropa. Dibangun oleh sepasang suami istri, Eka Sastra dan Ema yang bermula sedang bepergian ke Eropa, dan melihat sebuah cafe book di sana yang sangat digemari oleh masyarakat sekitarnya.
Katanya sih, digemarinya memang karena orang-orang Eropa senang membaca, berbeda dengan orang indonesia. Iya apa iya?
Dari situlah muncul ide untuk membawa oleh-oleh inspirasi tersebut ke Indonesia. Walau kala itu, mulanya banyak sekali kendala dikarenakan kurangnya daya minat baca di Indonesia. Namun akhirnya keduanya berhasil membangun kafe tersebut.
Hal utama yang menarik dari sebuah cafe book tentu saja, buku. Karena di Baraya Cafe Book juga menyediakan banyak varian buku yang bebas dibaca tanpa diperjual belikan, makanan dan minuman hanya menjadi penunjang bagi siapa saja yang ingin berkunjung membawa rasa dahaga dan lapar, pun saat melakukan aktivitas bacanya.
Saat diwawancarai pada (30/10), manager pengelola kafe tersebut, Ibu Dini juga mengajukan harapan agar Baraya Cafe Book dapat menularkan semangat membaca lebih luas dengan membuka beberapa cabang di berbagai lokasi tak hanya di Bantar Jati saja.
"Harapan nya Baraya Cafe Book ini bisa menularkan virus kebaikan. Inginnyapun kita buka bukan cuma disini aja, ingin ada cabang nya. Tapi ya, mudah-mudahan dalam waktu dekat itu bisa terealisasikan." Ujar beliau penuh semangat.
Segmen pasar dari Baraya Cafe Book ini tidak terbatas, mulai dari usia 5 tahun hingga 60 tahun-an bebas berkunjung dan membaca beragam buku yang disediakan mulai dari buku yang bertemakan ekonomi, politik, sosial, budaya, sejarah, sastra, hukum, religi, biografi dan banyak lagi.
Meski terbilang baru, sebab cafe book satu ini baru launching tanggal 5 februari 2018, atau sekitar 8 bulan yang lalu. Namun keunikannya dapat memincut ketertarikan masyarakat di Kota hujan ini untuk singgah sebab suguhan inovasinya.
Baraya Cafe Book dibuka pada pukul 12 siang, dan tutup pukul 22.00 waktu Indonesia Barat. Namun khusus untuk akhir pekan, kafe ini buka pada pukul 12 siang hingga pukul 12 dini hari. Dan khusus untuk malam Minggu, terdapat live musik yang bermitra dengan band Inhouze.
Baraya Cafe Book dibuka pada pukul 12 siang, dan tutup pukul 22.00 waktu Indonesia Barat. Namun khusus untuk akhir pekan, kafe ini buka pada pukul 12 siang hingga pukul 12 dini hari. Dan khusus untuk malam Minggu, terdapat live musik yang bermitra dengan band Inhouze.
Dua orang pengunjung kafe kala itu (30/10), Alfa dan Riska, pun mengaku kafe satu ini cocok sekali bagi masyarakat penggiat literasi yang senang untuk berdiskusi.
"Selain itu, minumannya juga enak, tempat nya juga bagus. Bisa baca buku juga jadi seru untuk diskusi." Ujar Alfa.
Sang manager pengelola, yakni Bu Dini juga mengatakan dengan bangga bahwa kafe unik ini pernah dipakai oleh beberapa komunitas sebagai lokasi wadah apresiasi dan aktualisasi mereka. Diantaranya ada komunitas burung yang membuat acara seminar, ada juga komunitas penyayang hewan melata, komunitas sastra, komunitas penggiat membaca, hingga penggiat seni.
Beliau juga mengaku, Baraya Cafe Book ini dapat dikatakan unik sebab jarang sekali ada sesuatu hal yang dapat menghubungkan dua sisi yakni pendidikan dan hiburan.
Dari segi desain visual, dalam bangunan dua lantai kafe tersebut memiliki sebuah ukiran-ukiran berwarna kuning yang bisa memanjakan mata. Di lorong-lorong pojok dan beberapa bagian, terdapat buku-buku yang disimpan rapi. Serta terdapat musholla di antara itu. Meja-meja dan kursi nyaman untuk pengunjung dan pembaca, dan gaya lesehan untuk pengunjung yang memilih merebah di lantai dua.
Dini menjelaskan, dari sekian banyak menu yang terdapat di Baraya Cafe Book, terdapat menu favorit yang di antaranya hot cappucino, hot coffe latte, coklat bland, hot chocolate, dan makanan favorit pengunjung, mix plater, nasi goreng baraya, juga spageti.
"Semoga masyarakat Bogor dapat terus mengembangkan budaya membaca, terutama dengan diadakannya Baraya Cafe Book ini." Tutup Bu Dini. (Nia/LSP)
0 Komentar