Setelah kampus Akademi Kimia Analisis (AKA) menjalani satu tahun kepengurusan, dalam Musyawarah Besar (Mubes) BEM Se-Bogor (BSB) lalu (6/10), terpilihlah Iqbal Habibi dari Universitas Djuanda (Unida) menjadi Koor BSB yang menyatakan siap dari kampus Bogor lainnya.
Sistem Pemilihan terdapat dalam rangkaian sidang di Mubes, di mana setiap calon dari kampus yang tergabung dalam BSB mengajukan diri, dan diajukan. Iqbal menuturkan, “Sistem pemilihan yakni musyawarah besar, ketika sidang terdapat mengajukan dan diajukan dari setiap kampus. Kemarin terdapat 6 kampus namun yang menyatakan siap hanya dari Universitas Djuanda saja. Visi dan misi disampaikan, disosialisasikan, dan ditetapkan, oleh saya langsung pribadi.”
Lingkar Studi Pers (LSP) berkesempatan mewawancarai langsung saudara Iqbal untuk mengetahui bagaimana peran serta BSB kedepan sebagai corong aspirasi masyarakat (12/10).
Iqbal menjelaskan, BSB adalah aliansi atau perkumpulan yang berfungsi untuk mengawal kebijakan pemerintah, dan advokasi masyarakat. Perkumpulan ini lebih bersinergi dengan pemerintah dalam rangka revitalisasi pengawalan kebijakan pemerintah, agar Kabupaten dan Kota Bogor lebih baik kedepan. Menurutnya, Bogor saat ini membutuhkan pengawalan lebih, setelah pemilihan Bupati dan Walikota.
Lingkar Studi Pers (LSP) berkesempatan mewawancarai langsung saudara Iqbal untuk mengetahui bagaimana peran serta BSB kedepan sebagai corong aspirasi masyarakat (12/10).
Iqbal menjelaskan, BSB adalah aliansi atau perkumpulan yang berfungsi untuk mengawal kebijakan pemerintah, dan advokasi masyarakat. Perkumpulan ini lebih bersinergi dengan pemerintah dalam rangka revitalisasi pengawalan kebijakan pemerintah, agar Kabupaten dan Kota Bogor lebih baik kedepan. Menurutnya, Bogor saat ini membutuhkan pengawalan lebih, setelah pemilihan Bupati dan Walikota.
“Sebenarnya tahun sekarang lebih melanjutkan apa yang dilakukan tahun kemarin. Tahun kemarin kan kontrak sosial dengan para calon Bupati dan Walikota, dan sekarang pun mem-follow up kontrak sosial itu, lebih kesana arahnya. “
Iqbal juga menuturkan, pada pemilihan umum baik Calon Legislatif (Caleg), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, DPRD Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPRI) yang akan terlaksana, BSB akan lebih memfokuskan pengawalan di Bogor, hingga harapan dan keluhan masyarakat kedepan bisa terealisasikan. Selain itu, isu-isu fundamental atau tidak pasti, jika isu itu ada dan nyata, maka BSB akan bersama-sama mengawalnya.
Langkah awal yang dilakukan yakni musyawarah kerja, untuk menentukan garapan yang diambil selain fokus mengawal pemilu. Selain itu, perkumpulan ini akan mengawal isu-isu di Bogor. “Masih banyak isu dari mulai lingkungan, pendidikan dan ekonomi . Semisal pendidikan, masih rawan tawuran, kita kawal untuk membantu pihak sekolah dan badan masyarakat lainnya agar hal buruk tidak terjadi lagi.”
Dalam BSB terdapat koordinator isu, seperti koordinator isu lingkungan, dan koordinator isu kesehatan dari setiap kampus, yang akan dibahas saat musyawarah kerja nanti. Iqbal mengajak kepada seluruh Mahasiswa jika ingin Bogor lebih baik lagi, maka bersama kawal kebijakan pemerintah pro rakyat. Apabila tidak pro rakyat, maka bersama-sama menyelesaikannya.
“Alhamdulillah, semenjak BSB ada, baru tahun ini menjadi koor BEM se-Bogor, kita sama-sama kedepan kawal Bogor bersama kawan-kawan kampus Bogor, tapi saya harap teman-teman Unida pun mau berkontribusi lebih, karena ini rumah kita, daerah kita. Dengan kampus di Kota pun kita dekat. Kedepannya kita akan banyak gerakan desa, lebih advokasi dan turun ke desa, supaya tahu masalah desa itu apa dan advokasi untuk berbenah jelas, karena kita langsung datang ke desa.” Tuturnya diakhir wawancara. (Sasthi/LSP)
Iqbal juga menuturkan, pada pemilihan umum baik Calon Legislatif (Caleg), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, DPRD Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPRI) yang akan terlaksana, BSB akan lebih memfokuskan pengawalan di Bogor, hingga harapan dan keluhan masyarakat kedepan bisa terealisasikan. Selain itu, isu-isu fundamental atau tidak pasti, jika isu itu ada dan nyata, maka BSB akan bersama-sama mengawalnya.
Langkah awal yang dilakukan yakni musyawarah kerja, untuk menentukan garapan yang diambil selain fokus mengawal pemilu. Selain itu, perkumpulan ini akan mengawal isu-isu di Bogor. “Masih banyak isu dari mulai lingkungan, pendidikan dan ekonomi . Semisal pendidikan, masih rawan tawuran, kita kawal untuk membantu pihak sekolah dan badan masyarakat lainnya agar hal buruk tidak terjadi lagi.”
Dalam BSB terdapat koordinator isu, seperti koordinator isu lingkungan, dan koordinator isu kesehatan dari setiap kampus, yang akan dibahas saat musyawarah kerja nanti. Iqbal mengajak kepada seluruh Mahasiswa jika ingin Bogor lebih baik lagi, maka bersama kawal kebijakan pemerintah pro rakyat. Apabila tidak pro rakyat, maka bersama-sama menyelesaikannya.
“Alhamdulillah, semenjak BSB ada, baru tahun ini menjadi koor BEM se-Bogor, kita sama-sama kedepan kawal Bogor bersama kawan-kawan kampus Bogor, tapi saya harap teman-teman Unida pun mau berkontribusi lebih, karena ini rumah kita, daerah kita. Dengan kampus di Kota pun kita dekat. Kedepannya kita akan banyak gerakan desa, lebih advokasi dan turun ke desa, supaya tahu masalah desa itu apa dan advokasi untuk berbenah jelas, karena kita langsung datang ke desa.” Tuturnya diakhir wawancara. (Sasthi/LSP)
0 Komentar