CIAWI - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor melaksanakan acara Diskusi Terbuka bertemakan "Peran Pemuda & Pemerintah dalam Pembangunan Kota dan Kabupaten Bogor" di Universitas Djuanda (UNIDA) pada Sabtu (6/10).
Diskusi tersebut dibuka oleh wakil rektor III bidang kemahasiswaan Unida Bogor, Hj Rita Rahmawati Dra., M. Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa BEM harus punya rancangan bagaimana cara menaikan prestasi, juga minat dan bakat sesuai dengan arahan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA) dengan kegiatan prestatif kompetitif nasional.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kota Bogor pun turut hadir mengisi materi diskusi terbuka ini, beliau datang mewakili Wali Kota Bogor Terpilih yang mulanya hendak menjadi pemateri disuksi.
Kekecewaan tampak pada saat diskusi berlangsung, antusiasme mahasiswa mulai menurun kala melihat ketidak hadiran Walikota terpilih Bogor. Hal tersebut juga membuat beberapa hal yang sudah terstruktur sebelumnya, jadi tidak sempat didiskusikan.
Ketua BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Unida menuturkan, bahkan kekecewaan tersebut datang karena para mahasiswa menaruh harap cukup banyak pada kehadiran Walikota terpilih, Bima Arya.
"Mahasiswa ingin dilibatkan pada pelaksanaan program walikota terpilih," ujar ketua BEM KM Unida, Muhamad Arifin.
Acara ini dilakukan bukan semena hanya untuk program Diskusi Terbuka, tapi usai diskusi selesai, acara langsung berlanjut pada Musyawarah Besar (MUBES) BEM Se-Bogor yang mana agenda di dalamnya diantaranya adalah pemilihan koordinator BEM se-Bogor atau BSB.
"Siapapun nanti koordinator yang terpilih, saya rasa kita masih sama satu almamater, masih satu aliansi ketika ada informasi, ketika ada isue kita beresin sama-sama." Ujar Fatarizky Muhamad selaku koordinator BEM se-Bogor sebelum diadakan pemilihan koordinator baru. (Rth/Med)
0 Komentar