"Palestina adalah salah satu negara
yang mengakui saat negara kita merdeka. Lalu apakah saat mereka ditindas kita
akan diam saja?," ujar Arifin, Wakil Presiden Mahasiswa, saat berorasi
dalam Aksi Bela Palestina pada Rabu (13/12) di Tugu Macan Ciawi, Bogor.
Pasca klaim Presiden Amerika Serikat,
Donald Trump, atas Jerussalem sebagai Ibu Kota Negara Israel, jutaan umat Islam
di dunia geram. Muslim-muslim di dunia, termasuk di Amerika Serikat, banyak
menggelar aksi untuk mengecam klaim Donald Trump yang dianggap bisa memicu
konflik perang Timur Tengah menjadi lebih parah.
Tak terlepas dengan mahasiswa Universitas
Djuanda Bogor yang turut menggelar aksi untuk membela Palestina dan menyuarakan
kekecewaannya terhadap Trump. Dengan membawa spanduk dan gambar wajah Trump
bertuliskan "Israel Amerika Go to Hell. Laknatullah Donald Trump Kamu
Jahat," mereka penuh semangat bertakbir dan menyampaikan orasi. Aksi ini,
tutur Saiful Anwar sebagai salah satu simpatisan, bertujuan untuk menegaskan
dan menyadarkan kepada masyarakat bahwa klaim Trump atas Jerussalem merupakan
isu bersama yang jika didiamkan bisa mengganggu perdamaian dunia.
Saiful juga menambahkan bahwa peran
mahasiswa dalam hal ini sangatlah penting. "Aksi ini dilakukan karena
mahasiswa lepas dari kepentingan. Kami berdiri di sini bukan atas nama partai
atau kelompok kepentingan lainnya. Kami berdiri di sini murni atas nama
kemanusiaan," ujarnya.
Menariknya, aksi Bela Palestina yang
diberi judul "We Stand for Palestine" ini diwarnai dengan pembakaran
bendera Israel dan foto Donald Trump. Hal ini dilakukan sebagai wujud amarah
dan kekecewaan atas klaim sembrono yang dilakukan Donald Trump. Pembakaran ini
dimaksudkan untuk menunjukkan ke mata dunia bahwa umat Muslim bersatu untuk
melawan para penjahat kemanusiaan, khususnya di Palestina.
Selain orasi, mahasiswa juga menggalang
dana untuk saudara-saudara Muslim di Palestina. Dana yang terkumpul akan
diberikan ke badan-badan resmi yang menyalurkan bantuan langsung ke Palestina.
Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap
Palestina. Aksi juga diisi dengan pembacaan puisi yang menggambarkan kondisi di
Palestina yang masih panas akibat perang dengan Israel. Aksi ini berjalan
lancar dan tertib dengan penjagaan dari pihak Kepolisian. (irs/fthy)
0 Komentar